Sebelum kita membahas
apa itu penalaran induktif, alangkah baiknya jika kita mengetahui apa itu
Penalaran.
Pengertian
Penalaran
Penalaran adalah proses
berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar.
Penalaran merupakan
proses berfikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan.
Dari prosesnya, penalaran itu dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan
penalaran deduktif.
Persyaratan yang Diperlukan Dalam Bernalar
Jika seseorang
melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran.
Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
· Suatu penalaran bertolak dari
pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau
sesuatu yang memang salah.
· Dalam penalaran, pengetahuan yang
dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di
sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal
berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan
berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan
sebagai premis tepat.
Macam-Macam Penalaran
Penalaran memiliki berbagai macam metode,
diantaranya adalah :
1.
Penalaran Metode Induktif
Penalaran Metode
Induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari
hal-hal khusus ke umum. Macam-macam bentuk dari penalaran metode induktif ,
yaitu :
a.
GENERALISASI
Generalisasi adalah
penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan
sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup
dan dapat mewakili. Generalisasi juga di sebut induksi tidak sempurna ( lengkap
). Guna menghindari generalisasi yang terburu – buru, Aristoteles berpendapat
bahwa bentuk induksi semacam ini harus di dasarkan pada pemeriksaan atas
seluruh fakta yang berhubungan, tapi semacam ini jarang di capai. Jadi kita
harus mencari jalan yang lebih prakis guna membuat generalisasi yang sah.
Adapun tiga cara untuk menentukan generalisasi :
i.
Menambah jumlah kasus yang di uji, juga dapat menambah probabilitas
sehatnya generalisasi. Maka harus seksama dan kritis untuk menentukan apakah
generalisasi ( mencapai probabilitas ).
ii.
Hendaknya melihat adakah sample yang di selidiki cukup representatif
mewakili kelompok yang di periksa.
iii.
Apabila ada kekecualian, apakah juga di perhitungkan dan di perhatikan
dalam membuat dan melancarkan generalisasi?
b. ANALOGI
Analogi Induktif adalah
suatu cara berfikir yang di dasarkan pada persamaan yang nyata dan terbukti.
Jika memiliki suatu kesamaan dari yang penting, maka dapat di simpulkan serupa
dalam beberapa karakteristik lainnya. Apabila hanya terdapat persamaan
kebetulan dan perbandingan untuk sekedar penjelasan, maka kita tidak dapat
membuat suatu kesimpulan. Pemikiran ini berangkat dari suatu kejadian khusus ke
suatu kejadian khususnya lainnya, dan menyimpulkan bahwa apa yang benar pada
yang satu juga akan benar pada yang lain.
c.
HUBUNGAN KAUSALITAS
Hubungan kausalitas
merupakan sebab sampai kepada kesimpulan yang merupakan akibat atau sebaliknya.
Pola yang umum dipakai adalah sebab ke akibat dan akibat ke sebab. Ada 3 jenis
hubungan kausal, yaitu:
i.
Hubungan sebab-akibat.
Hubungan sebab-akibat
dimulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab dan kesimpulan yang
menjadi akibat. Pada pola sebab ke akibat, gagasan pokok merupakan akibat,
sedangkan gagasan penjelas sebagai sebab.
ii.
Hubungan akibat-sebab.
Hubungan akibat-sebab
dimulai dengan fakta yang menjadi akibat, kemudian dari fakta itu dianalisis
untuk mencari sebabnya.
iii. Hubungan sebab-akibat-akibat.
Hubungan
sebab-akibat-akibat dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan serangkaian
akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua,
seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.