Bagi seorang yang sudah dewasa,
yang sedang jauh dari orangtua,
akan sering merasa rindu dengan ibunya.
"Bagaimana dengan ayah?"
Mungkin karna ibu lebih sering berkomunikasi untuk menanyakan bagaimana keadaanmu.
Tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah lah yang mengingatkan ibumu untuk menghubungimu?
Saat kecil, ibulah yang lebih sering mendongeng.
Tapi tahukah kamu bahwa sepulang ayah bekerja dengan wajah lelah, beliau slalu menanyakan pada ibu "apa yang kamu lakukan seharian?"
Saat kamu sakit batuk/pilek, ayah kadang membentak "sudah dibilang! jangan minum es!".
Tapi tahukah kamu bahwa ayah khawatir?
Ketika kamu remaja, kamu menuntut untnk dapat izin keluar malam.
ayah dengan tegas berkata "Tidak boleh!"
Sadarkah kamu bahwa ayah hanya ingin menjagamu ?
Karna bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat berharga.
Saat kamu bisa lebih dipercaya, Ayah pun melonggarkan praturannya.
Kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan ayah adalah menunggu di ruang tamu dengan sangat khawatir.
Ketika kamu dewasa,dan haurs kuliah di kota lain, Ayah harus melepasmu.
Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Dan ayah sangat ingin menangis.
Di saat kamu memerlukan ini-itu untuk keperluan kuliahmu, ayah hanya mengernyitkan dahi.
Tapi tanpa menolak, beliau selalu memenuhinya.
Saat kamu diwisuda, ayah adalah orang pertama yang berdiri dan brtepuk tangan untukmu dan ayah akan trsenyum dan bangga .
Sampai ketika teman pasanganmu datang untuk meminta izin mengambilmu dari ayah, ayah akan sangat berhati-hati dalam memberi izin.
Dan akhirnya, saat ayah melihatmu duduk dipelaminan bersama seorang yang dianggapnya pantas, Ayah-pun tersenyum bahagia.
Apa kamu tahu, bahwa ayah sempat pergi ke blakang dan menangis?
Ayah menangis karna ayah sangat bahagia.
Semoga Putra/i kecilku yang manis berbahagia bersama pasangannya.
Setelah itu ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu brsama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk, dengan rambut yang memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjagamu.
"Bagaimana dengan ayah?"
Mungkin karna ibu lebih sering berkomunikasi untuk menanyakan bagaimana keadaanmu.
Tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah lah yang mengingatkan ibumu untuk menghubungimu?
Saat kecil, ibulah yang lebih sering mendongeng.
Tapi tahukah kamu bahwa sepulang ayah bekerja dengan wajah lelah, beliau slalu menanyakan pada ibu "apa yang kamu lakukan seharian?"
Saat kamu sakit batuk/pilek, ayah kadang membentak "sudah dibilang! jangan minum es!".
Tapi tahukah kamu bahwa ayah khawatir?
Ketika kamu remaja, kamu menuntut untnk dapat izin keluar malam.
ayah dengan tegas berkata "Tidak boleh!"
Sadarkah kamu bahwa ayah hanya ingin menjagamu ?
Karna bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat berharga.
Saat kamu bisa lebih dipercaya, Ayah pun melonggarkan praturannya.
Kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan ayah adalah menunggu di ruang tamu dengan sangat khawatir.
Ketika kamu dewasa,dan haurs kuliah di kota lain, Ayah harus melepasmu.
Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Dan ayah sangat ingin menangis.
Di saat kamu memerlukan ini-itu untuk keperluan kuliahmu, ayah hanya mengernyitkan dahi.
Tapi tanpa menolak, beliau selalu memenuhinya.
Saat kamu diwisuda, ayah adalah orang pertama yang berdiri dan brtepuk tangan untukmu dan ayah akan trsenyum dan bangga .
Sampai ketika teman pasanganmu datang untuk meminta izin mengambilmu dari ayah, ayah akan sangat berhati-hati dalam memberi izin.
Dan akhirnya, saat ayah melihatmu duduk dipelaminan bersama seorang yang dianggapnya pantas, Ayah-pun tersenyum bahagia.
Apa kamu tahu, bahwa ayah sempat pergi ke blakang dan menangis?
Ayah menangis karna ayah sangat bahagia.
Semoga Putra/i kecilku yang manis berbahagia bersama pasangannya.
Setelah itu ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu brsama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk, dengan rambut yang memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjagamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.